Kisah Maryam dalam Sunyi
Untuk Sebuah Hati yang Sedang Menunggu Jawaban Langit
Di sepertiga malam, ketika dunia tenggelam dalam diam,
Ada satu jiwa suci yang pernah mengandung keajaiban dalam kesendirian:
Dialah Maryam.
Perempuan yang tak disebut oleh manusia, tapi diagungkan oleh Tuhan.
Ia tak meminta disanjung.
Ia tak mengejar cinta makhluk.
Ia tak menuntut dunia mengerti.
Yang ia tahu: tugasnya adalah taat.
Tunduk.
Diam.
Dan percaya.
"Maka dia mengasingkan diri dari keluarganya ke tempat di sebelah timur..."
(QS Maryam: 16)
🌿 Tafsir Ibnu Katsir:
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Maryam menjauh ke tempat sunyi karena ingin menyendiri dalam ibadah kepada Allah. Bukan karena dosa, tapi karena kerinduan pada kehampaan dunia. Ia memilih kesendirian sebagai bentuk khusyuk yang tulus.
"I’tazalat min ahliha li ibadatillah."
(Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir, QS Maryam:16)
Bayangkan:
Sendiri, muda, suci,
lalu dititipkan amanah yang membuat langit membisu dan bumi berguncang:
seorang anak tanpa seorang ayah.
Maryam tidak melawan takdir.
Ia hanya menangis — kepada Tuhan.
Ia tidak menjelaskan ke manusia.
Ia hanya bersandar pada janji Ilahi.
"Dan makanan itu datang dari mana, wahai Maryam?"
"Ini dari Allah."
(QS Ali 'Imran: 37)
📖 Kata Imam Al-Qurthubi:
"Sesungguhnya karamah itu datang kepada orang yang istiqamah. Dan Maryam adalah wanita suci yang istiqamah di jalan Rabb-nya."
(Tafsir al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, Al-Qurthubi, QS Ali ‘Imran: 37)
Sunyinya adalah ruang paling suci.
Tangisnya adalah zikir paling murni.
Dan kesepiannya adalah taman rindu menuju ridha-Nya.
🕊️ Untukmu, wahai hati…
Jika saat ini engkau sendiri,
dipinggirkan, disalahpahami, atau bahkan dituduh karena niat baikmu—
ingatlah Maryam.
Yang menjawab tuduhan dengan bayinya yang bicara.
Karena Allah-lah yang menjelaskan saat dunia tak mengerti.
"Maka dia menunjuk kepada bayinya…"
(QS Maryam: 29)
🌙 Nasihat dari Syaikh Ibnu ‘Ajibah (Tafsir Isyari):
"Maryam adalah simbol orang yang menanggung beban takdir, tapi tetap berserah pada keagungan Yang Maha Mengetahui. Dan dari rahim ujian itulah, lahir cahaya."
🌸 Penutup
Sunyi bukan berarti sepi.
Sendiri bukan berarti tertinggal.
Jika kau sedang berada di ruang yang penuh tanya,
mungkin Allah sedang menulismu dalam kisah suci-Nya.
Seperti Maryam.
Yang dibimbing-Nya dalam sunyi…
untuk menghadirkan mukjizat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar